Minggu, 17 April 2016

SSX PINDAD RASA AK 47



 PINDAD Ciptakan Senjata Serbu
Pesaing AK 47

SSX: Senjata baru pindad
     Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan kendaraan tempur, PT Pindad (Persero), akan meluncurkan senapan serbu varian terbarunya (SSX). Rencananya, peluncuran dilakukan pada Maret 2016. "Akan diluncurkan pada Maret 2016," Kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016). Senapan serbu terbaru ini murni senjata varian terbaru, bukan pengembangan SS-2 atau SS-1 yang telah lama dikembangkan dan diproduksi massal. Senjata yang masih dirahasiakan namanya ini, memiliki kaliber 7.62 x 51 mm, dan jarak tembak efektif (effective range) 600-800 meter. Sedangkan SS-2 atau SS-1 yang memiliki kaliber 5.56 mm hanya memiliki jarak tembakan efektif 300 meter.
      Varian terbaru ini memiliki kaliber atau spesifikasi hampir serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet (sekarang Rusia) ciptaan Mikhail Kalashnikov, AK 47. AK 47 memiliki kaliber hampir mirip dengan varian senjata serbu buatan Pindad yakni 7.62 x 39 mm, namun jangkauan tembak AK 47 hanya 300 meter. Sedangkan senjata buatan Bandung itu bisa menembak sasaran dengan jarak maksimum 800 meter. "Efective range lebih jauh. Ini lebih mantap," tambah Silmy.
      Dia mengaku, senapan serbu varian terbaru ini murni rancangan insinyur Pindad. "Ini desain asli Pindad," ujarnya. Senapan SSX ini dirancang menggunakan method reverse engineering, yang artinya senjata dibuat dari gabungan sejumlah produk persenjataan karya Pindad maupun non-Pindad. Misalnya saja rumah mekanik dan penutup diambil dari SS1. Bagian laras mengambil milik senapan penembak runduk (sniper) SPR1. Picantinny rail menggunakan senapan FN SCAR. Namun begitu, SSX tidak sepenuhnya berasal dari gabungan sejumlah komponen senjata. Beberapa di antaranya merupakan rancangan baru, termasuk popor yang bisa dilipat.
     Panjang popor bisa diatur sesuai dengan kondisi fisik penembak. Dalam pengoperasiannya setiap pucuk senapan SSX dilengkapi magasine 15 butir peluru. Di tehun 2016 ini Pindad akan mengembangkan sedikitnya 3 alutsista, baik yang lanjutan maupun yang tebaru. Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmi Karim mengatakan, 3 alat utama sistem pertahanan atau alutsista itu adalah 2 panser, satu senjata dan satu munisi kaliber besar. “Tahun ini kita masih melanjutkan proyek sebelumnya yaitu panser Anoa darat dan Amphibi, Panser Badak yang terbaru, kemudian amunisi kaliber besar” katanya.
Menurut Silmi semua itu untuk kebutuhan alat pertahanan TNI dan sebagian juga merupakan pesanan dari Luar Negeri. “Sebagian besar untuk kebutuhan dalam Negeri sendiri dan sebagian lagi sudah ada pesanan dari luar negeri diantaranya dari Timur Tengah” ujarnya.
      Silmi juga mengatakan, anggaran yang diajukan oleh Pindad ke Pemerintah untuk tahun ini sebsar Rp 1,7 Triliun, yang akan digunakan untuk komersial dan reserch. “Kita ajukan 1 koma 7, dimana yang 1 triliunnya kita gunakan untuk komersial, artinya memproduksi untuk kebutuhan perdagangan, sementara yang 700 milyarnya kita gunakan untuk reserch dan kerjasama” kta Silmi.

sumber: financedetik

Tidak ada komentar: