PINDAD Ciptakan Senjata Serbu
Pesaing AK 47
![]() |
SSX: Senjata baru pindad |
Varian terbaru ini memiliki kaliber atau spesifikasi hampir serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet (sekarang Rusia) ciptaan Mikhail Kalashnikov, AK 47. AK 47 memiliki kaliber hampir mirip dengan varian senjata serbu buatan Pindad yakni 7.62 x 39 mm, namun jangkauan tembak AK 47 hanya 300 meter. Sedangkan senjata buatan Bandung itu bisa menembak sasaran dengan jarak maksimum 800 meter. "Efective range lebih jauh. Ini lebih mantap," tambah Silmy.
Dia mengaku, senapan serbu varian terbaru ini murni rancangan insinyur Pindad. "Ini desain asli Pindad," ujarnya. Senapan SSX ini dirancang menggunakan method reverse engineering, yang artinya senjata dibuat dari gabungan sejumlah produk persenjataan karya Pindad maupun non-Pindad. Misalnya saja rumah mekanik dan penutup diambil dari SS1. Bagian laras mengambil milik senapan penembak runduk (sniper) SPR1. Picantinny rail menggunakan senapan FN SCAR. Namun begitu, SSX tidak sepenuhnya berasal dari gabungan sejumlah komponen senjata. Beberapa di antaranya merupakan rancangan baru, termasuk popor yang bisa dilipat.
Panjang
popor bisa diatur sesuai dengan kondisi fisik penembak. Dalam pengoperasiannya
setiap pucuk senapan SSX dilengkapi magasine 15 butir peluru. Di tehun
2016 ini Pindad akan mengembangkan sedikitnya 3 alutsista, baik yang lanjutan
maupun yang tebaru. Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmi Karim mengatakan,
3 alat utama sistem pertahanan atau alutsista itu adalah 2 panser, satu senjata
dan satu munisi kaliber besar. “Tahun ini
kita masih melanjutkan proyek sebelumnya yaitu panser Anoa darat dan Amphibi,
Panser Badak yang terbaru, kemudian amunisi kaliber besar” katanya.
Menurut Silmi semua itu untuk kebutuhan alat pertahanan TNI dan sebagian juga merupakan pesanan dari Luar Negeri. “Sebagian besar untuk kebutuhan dalam Negeri sendiri dan sebagian lagi sudah ada pesanan dari luar negeri diantaranya dari Timur Tengah” ujarnya.
Silmi juga mengatakan, anggaran yang diajukan oleh Pindad ke Pemerintah untuk tahun ini sebsar Rp 1,7 Triliun, yang akan digunakan untuk komersial dan reserch. “Kita ajukan 1 koma 7, dimana yang 1 triliunnya kita gunakan untuk komersial, artinya memproduksi untuk kebutuhan perdagangan, sementara yang 700 milyarnya kita gunakan untuk reserch dan kerjasama” kta Silmi.
Menurut Silmi semua itu untuk kebutuhan alat pertahanan TNI dan sebagian juga merupakan pesanan dari Luar Negeri. “Sebagian besar untuk kebutuhan dalam Negeri sendiri dan sebagian lagi sudah ada pesanan dari luar negeri diantaranya dari Timur Tengah” ujarnya.
Silmi juga mengatakan, anggaran yang diajukan oleh Pindad ke Pemerintah untuk tahun ini sebsar Rp 1,7 Triliun, yang akan digunakan untuk komersial dan reserch. “Kita ajukan 1 koma 7, dimana yang 1 triliunnya kita gunakan untuk komersial, artinya memproduksi untuk kebutuhan perdagangan, sementara yang 700 milyarnya kita gunakan untuk reserch dan kerjasama” kta Silmi.
sumber: financedetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar