Senin, 11 November 2013

BELAJAR PRAKARYA

IKUT PRAKARYA KARENA
KURIKULUM 2013

Mengajar PRAKARYA: Langkah baru menuju sukses.
Jumat, 8 November 2013 merupakan hari pertama cek in di Hotel Rejeki Sarangan untuk mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 untuk guru prakarya hingga tanggal 12 Nopember 2013. Berangkat dari guru TIK yang sama sekali belum paham dan mungkin juga salah satu guru menentang digantikannya TIK menjadi Prakarya. Sama dengan guru TIK atau pun guru lainnya yang harus mengampu prakarya perasaan "galau" sebuah istilah yang sering muncul saat diskusi seakan-akan menjadi lagu yang selalu muncul. Namun lambat laun pikiran seperti itu ternyata mulai terkikis seiring dengan mulai munculnya gambaran tentang prakarya.

Dalam kesempatan pelatihan ini, ternyata ada 4 (empat) aspek dalam mata pelajaran Prakarya, yaitu aspek keterampilan, budidaya, pengolahan dan rekayasa. Yang menarik dari empat aspek tersebut adalah rekayasa, mengapa rekayasa? Karena banyak dari guru TIK menganggap rekayasa dapat menggantikan atau digunakan menyamarkan TIK untuk tetap diajarkan/disisipkan dalam prakarya. Dan ternyata dari silabus yang saya terima ternyata sama sekali prakarya tidak menyinggung masalah TIK.

Semangat untuk mengampu mata pelajaran rekayasa ternyata ditunjukkan dengan semangat mengikuti pelatihan yang ditunjukkan dengan semakin hebatnya teman pelatihan ketika melakukan peer teaching. Dalam kegiatan ini banyak variasi cara mengajar dari teman-teman guru dan ada saja kegiatan lucunya salah satunya banyak dari teman-teman yang kebingungan bagaimana melakukan demonstrasi berkaitan dengan bahan dan alat, sehingga penggantinya adalah gambar yang dikaitkan dengan media ajarnya ada pula dengan menampilkan media nyata.

Di akhir pelatihan muncul sebuah pertanyaan bagaimana nasib guru yang telah mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 untuk Guru Prakarya? Harapan dan jawaban ternyata masih sama saja, hanya saja yang melegakan masih ada harapan karena ternyata guru TIK tidak sendiri banyak guru0guru lainnya bernasib sama, kita yang ditugaskan mengikuti pelatihan memiliki hak lebih untuk mengajar Prakarya. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah menikmati sebuah kepercayaan dari pemangku pendidikan dan kita laksanakan sebaik mungkin, semoga kita "mantab" seperti semboyan teman-teman pelatihan. Luar biasa jadi guru prakarya mengingat empat aspek yang diberikan membutuhkan pemikiran, keterampilan dan kehebatan guru berinteraksi, berekspresi untuk menjadi agen pembaruan dunia pendidikan yang lebih baik. 

Tidak ada komentar: