Kamis, 13 Desember 2012

TANTANGAN PELAJAR

3 Tantangan Pelajar

Bahagia Bermain
Saat ini perkembangan zaman begitu pesatnya dan tidak dapat dihindari oleh siapapun baik orangtua maupun anak sendiri yang berada di lingkungan kita. Ada tiga hal yang sangat mengganggu fikiran kita selaku orang tua, dari tiga hal inilah percabangan kenakalan remaja mulai tumbuh, yaitu pertama Kemajuan Teknologi Informasi, kemajuan TI senantiasa membawa kabar baik bagi pengguna yang mempergunakan TI sesuai dengan kemanfaatannya, namun ditangan mereka yang tidak begitu faham atau hanya mempergunakan sebagai trend saja tentunya sangat berbahaya. Saat ini kemajuan TI semisal handphone dengan berbagai produknya membawa dampak negatif yang besar bagi pelajar, dan termasuk juga perkembangan internet dengan jejaring sosialnya.

Kedua. Penggunaan Kendaraan Bermesin, saat ini penggunaan kendaraan bermesin seperti sepeda motor dan mobil di kalangan pelajar sudah begitu parah. Siswa SMP sudah mulai diberi kepercayaan oleh orangtua untuk membawa sepeda motor ke sekolah, sungguh memprihatinkan jika kita melihat anak-anak tersayang kita yang belum waktunya untuk mengendara sepeda di jalan raya. Setidaknya kita yang memiliki putra/putri seusia belum layak memperoleh SIM hendaknya mencegah mereka lebih cepat terbunuh di jalan raya.

Ketiga. Pergaulan. Pergaulan memiliki makna yang negatif, setidaknya dikalangan remaja salah dalam menentukan teman bermain akan berakibat fatal. Saat kita dengar kepolisian Jakarta mengungkapkan 30% pengedar narkoba adalah pelajar sungguh sangat mencoreng dunia pendidikan.

Tiga hal inilah yang saya maksud sebagai tantangan pelajar untuk menggapai cita-cita di masa mendatang...!

Jumat, 16 November 2012

KURIKULUM 2013

Sekilas Tentang Kurikulum 2013

Dalam dunia pendidikan sudah tidak asing lagi jika kurikulum selalu dirubah dengan tujuan beragam dan maksud yang barangkali sama. Baiknya kurikulum untuk sementara waktu memang tidak tampak ketercapaiannya semuanya berlangsung biasa-biasa saja tanpa meninggalkan bekas kenangan yang dapat dinikmati hingga kini.

Penghujung tahun 2013 kurikulum baru mulai disosialisasikan, secara keseluruhan pemerintah akan merubah kurikulum lama dengan kurikulum baru yang ditekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio yang saling melengkapi, harapanya di tahun-tahun berikutnya siswa tidak lagi banyak menghafal dan diharapkan tercapainya kompetensi berimbang antara sikap, keterampilan, pengetahuan yang diimbangi dengan pembelajaran yang menyenangkan.

Untuk tingkat SD dari 10 mata pelajaran akan diringkas menjadi 7 mata pelajaran yang terdiri dari pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, serta Pramuka. Pramuka nantinya menjadi mata pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran.

Salah satu ciri kurikulum 2013 khususnya untuk SD bersifat tematik integratif, dalam pendekatan ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran yaitu dua mata pelajaran tersebut diintegrasikan ke semua mata pelajaran. IPA menjadi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika sedangkan IPS menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).


Minggu, 30 September 2012

PENDIDIKAN

Kurikulum Baru, IPA-IPS Dihapus

Dua pelajaran di bangku Sekolah Dasar (SD) yang diajarkan mulai kelas satu yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebentar lagi akan menjadi kenangan hal ini disebabkan pada kurikulum baru yang diberlakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)'pada tahun ajaran 2013/2014 dua mata pelajaran tersebut dihapus atau digabung dengan pelajaran lain.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Khairil Anwar digedung Kemendikbud Jakarta, tanggal 27 September. Dia mengatakan, dari hasil diskusi di kementerian, pelajaran di sekolah tingkat dasar lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk anak yang disiplin, jujur, dan bersih.

Perubahan ini terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. Penghapusan dua mata pelajaran itu juga sebagai akibat pengurangan jam belajar. Mata pelajaran yang nantinya diberikan pada pelajar SD adalah pelajaran agama, pendidikan kewarganegaraan (PKn), Pancasila, bahasa Indonesia, dan matematika dasar saja. Penyederhanaan mata pelajaran ini tetap disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD).
(sumber: Jawa Pos, Jumat 28 September 2012)

Minggu, 26 Agustus 2012

TRADISI SILATURAHIM ANAKKU
 HILANG DI HARI RAYA FITRI

Seperti pada tahun-tahun yang lalu tradisi silaturahim pada tetangga, kolega, teman, sahabat, dan keluarga seperti biasa terjalin dalam istilah halal bihalal, boleh dikatakan tradisi halal bihalal merupakan sebuah tradisi yang sejak lama terwujud mana kala mulai ditradisikan olehKGPAA  Mangkunegara I atau yang lebih biasa disebut Pangeran Sambernyawa. Dalam sejarahnya sanng pangeran merasakan lebih praktis dan hemat waktu jika kegiatan silaturahmi pada hari raya dilaksanakan setelah pelaksanaan Shalat Id yang kelanjutan dan perkembangannya telah menjadi tradisi dan diikuti oleh organisasi-organisasi Islam sampai saat ini.

Hanya saja ada yang berubah pada saat ini, kalau dulu semasa saya masih duduk di sekolah dasar sekitar tahun delapan puluhan masih teringat tradisi halal bihalal ke tetangga hingga ke guru dilakukan bersama-sama dengan teman, ataupun tetangga dengan beramai-ramai dan lebih astiknya adalah dapat "angpao" tentunya. Namun kegiatan seperti ini sudah tidak tampak pada anak-anaku saat ini, meskipun saya melakukan pendekatan untuk bergabung dengan anak tetangga dan melakukan halal bihalal sendiri tanpa didampingi orang tua ternyata masih saja belum berhasil.

Apa mungkin anak-anak kita saat ini memang sudah terenggut waktu bermainnya? Yang saat ini anak kita jika kita perhatikan lebih banyak pada menonton TV, main PS, main Game, atau sibuk les setelah pulang sekolah. Hal ini jauh berbeda dengan saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar kira-kira duapuluh lima tahun yang lalu. Sehingga yang terjadi anak lebih egocentris memandang dirinya sendiri.

Kamis, 28 Juni 2012

BULAN SIBUK

Sekolah dan Kecap Nomer Satu

     Bulan tersibuk bagi sekolah puncaknya adalah bulan April sampai dengan Juli, bulan-bulan tersebut tentunya berkaitan dengan ujian nasional, penerimaan siswa baru dan saat bagi guru untuk segera menyelesaikan administrasi sekolah untuk satu, dua semester ke depan. Ada hal yang berkesan saat-saat di dalam bulan tersibuk tersebut dimana pada bulan ujian nasional begitu tegangnya mulai dari guru sampai siswa bahkan stakeholder sekolahpun berusaha menyibukkan diri demi kesuksesan anak didik. Bahkan yang miris segala cara ditempuh mulai dari mistis sampai religi, mulai dari bimbingan sampai contek masal. Celakanya kegiatan tersebut berlangsung terus menerus meskipun korban-korban berjatuhan karena ketidak jujuran, yang menyedihkan jargon ujian nasional yang jujur dan bermutu seakan-akan lewat begitu saja.
     Setelah pengumuman kelulusan lewat banyak sekali terjadi kejutan yang aneh-aneh, diantaranya:
  1. Sekolah yang secara akademis tidak menonjol ternyata memiliki siswa yang memiliki nilai ujian nasional tertinggi.
  2. Kota yang pendidikannya relatif maju dan serba lengkap sarana belajarnya, ternyata masih kalah dengan sekolah pinggiran, bahkan kota yang menjadi barometer kemajuan pendidikan masih kalah dengan kota yang tidak diunggulkan dalam hal kemajuan pendidikannya.
  3. Sekolah SBI, RSBI, ataupun SSN ternyata hasil ujiannya kalah jauh dengan sekolah reguler.
     Inilah fenomena aneh untuk hasil ujian nasional saat ini, ada apa di dalamnya? Tentunya kata kunci jujur yang tidak terpatri dalam diri dunia pendidikan, kita yakin siswa dengan nilai absolut 100 dalam bidang studi bahasa inggris misalnya belum tentu berbahasa inggris bagus, atau mata pelajaran eksak 100 juga bukan jaminan siswa hafal perkalian atau pembagian desimal. Anehnya sekolah tidak mau tahu dengan sikap kejujuran yang penting siswa mendapatkan nilai ujian baik, meskipun melakukan kecurangan seperti mengangkat nilai ujian sekolah dengan skala perbandingan yang luar biasa, melakukan praktek perjokian dengan banyak cara. Apakah ini dapat dikategorikan menolong siswa? Ataukah sekedar menjebak siswa untuk selalu bergantung pada bantuan orang lain? Sungguh perbuatan seperti ini sangat merusak mental anak didik kita di masa mendatang. Sangat ironis. Sekolah mengunggulkan kemampuannya seperti iklan kecap yang selalu nomor satu.
    


Jumat, 18 Mei 2012

GURU REBUTAN JAM MENGAJAR

Terbitnya SKB 5 Menteri untuk mengatasi distribusi guru secara nasional mengakibatkan semrawutnya penataan jam mengajar, pasalnya ketentuan mengajar 24 jam/minggu tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan guru terutama bagi mereka yang sudah menerima sertifikasi. Mengapa demikian? Pertentangan yang terjadi intinya hanya pada jam tatap muka mengajar guru, permasalahannya adalah dengan terbitnya  SKB 5 Menteri yang didahului dengan terbitnya Permendiknas No. 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Perattran Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2009, dalam Pasal 5 permendiknas tersebut ada beberapa jam untuk guru yang tidak diakui, seperti:
  1. pengajaran yang sesuai dengan rumpun mata pelajaran
  2. menjadi tutor program paket A, B, C dan Kejuruan
  3. menjadi guru pamong di sekolah terbuka
  4. menjadi guru inti/instruktur MGMP
  5. membina kegiatan ekstra
  6. membina pengembangan diri
  7. melakukan pengajaran bertim
  8. melakukan pengajaran remidi
Sehingga apa yang terjadi di tingkat ujung tombak pendidikan (guru) yang terjadi adalah:
  1. terjadinya kres antara guru senior dan yunior yang merasa memiliki hak untuk mengajar 24 jam
  2. terjadinya diskriminasi jam antara kepala sekolah, wakasek dengan guru yang menjadi wali kelas, pembina osis, pembina ekstra dan pembina pengembangan diri.
  3. terjadinya pengkerdilan kreativitas guru, seperti tidak adanya penghargaan jam pada pembinaan ekstra menyebabkan guru tidak memiliki semangat, karena yang diutamakan adalah tuntutan untuk tetap mengajar.
  4. terjadinya penyempitan kesempatan guru dalam mengembangkan karir yang lebih tinggi, terutama guru yang mengikuti pendidikan dan mengembangkan kemampuan lebih tinggi harus melepas jam mengajar, sehingga guru yang bersangkutan harus rela tidak menerima tunjangan sertifikasi.
  5. terjadinya kekhawatiran antara guru tidak tetap (gtt), guru sekolah swasta yang nantinya harus keluar atau kekurangan jam mengajar.
  6. terjadinya beban mobilitas yang berat bagi guru yang harus imbas ke luar sekolah karena beban mengajar dan penyesuaian lingkungan yang lumayan berfariasi.
Sepatutnya kita renungkan apa yang diungkapkan oleh Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia yang mengungkapkan, " Dengan adanya SKB 5 Menteri ini, beban mengajar guru benar-benar diberlakukan untuk tatap muka minimal 24 jam/minggu dan maksimal 40 jam/mhnggu. Beban kerja ini hanya di depan kelas saat mengajar siswa. Akibatnya, para guuru banyak yang kekurangan jam mengajar," kata Retno Listiyani di Jakarta, Minggu 11 Maret 2012. Hal senada juga disampaikan Sekjen Federasi Guru Independen Indonesia (FGII).

"Anda perlu referensi SKB 5 Menteri?" SILAHKAN CLICK DISINI !

Sabtu, 18 Februari 2012

TIDAK PERCAYA DIRI

VALENTINE DAY
(KITA PUNYA TAPI TIDAK PD)
oleh: Ahmad Amin Udin

Valentine Day, pada dasarnya anak muda yang merayakannya menunjukkan rasa tidak percaya diri pada budaya sendiri. Secara historis keberadaan hari Valentine tidak ada dan tidak pernah terdapat dalam kamus agama, budaya bangsa manapun. Hanya saja kepopulerannya ternyata lumayan luar biasa hingga merasuki semua jiwa generasi muda bangsa ini.


Beberapa referensi menyebutkan bahwa hari valentine merupakan hari kasih sayang yang dirayakan oleh bangsa romawi di abad 17sebagai ungkapan rasa sayang pada dewa romawi waktu itu. Bangsa Romawi merayakannya pada bulan Februari.


Nah...bagaimana dengan bangsa Indonesia yang memiliki banyak kisah sastra dari pujangga lama sampai sastrawan angkatan 60-an? Bisakah generasi menyaingi kemahsyuran hari Valentine? Bangsa ini punya budaya dan punya karakter yang berbeda dengan bangsa barat, marilah kita wujudkan rasa sayang kita bukan hanya sebatas seperti efek negatifnya valentine, gambaran anak mudah hari valentine tidak hanya dengan memberikan bunga, kartu ucapan, sms indah bahkan sudah terlalu jauh dari norma agama yaitu "pergaulan bebas".