Rabu, 04 Februari 2015

PENDIDIKAN 2015

Mencari Rasa Adil di ENAS

"Saat ini sedang dicari cara agar siswa memiliki standar yang baik dan memadai, tapi pada sisi lain pelaksanaan ujian tersebut bukan proses yang menakutkan, membebani dan mengubah orientasi belajar". (Anies Baswedan. Dalam Kompas 21/12/2014).

GENERASI EMAS: Calon Anak Bangsa
Format Ujian Nasional (UN) telah berganti menjadi Evaluasi Nasional (ENAS), komposisi terbaru Prosentase kelulusan yang semula 60 nilai UN : 40 nilai Ujian Sekolah dalam UN, kini menjadi 50 : 50 dalam ENAS. Salah satu alasannya adalah sekolah lebih memiliki kewenangan yang lebih ataspenentuan kelulusan siswa, Karena guru-guru di sekolah dianggap yang paling mengetahui atas kelayakan lulus atau tidaknya sang pembelajar.

Apakah ini merupakan semangat atas penyampaian visi-misi Presiden Jokowi saat kampanye, yang berjanji menghapus Ujian Nasional. Kalau memang didasari sebuah janji kampanye? Layak kita apresiasi ini merupakan penghalusan dari sebuah janji dalam visi misi pendidikan Jokowi-JK. Terungkap fungsi dalam Evaluasi Nasional salah satunya adalah diarahkan sebagai alat pemetaan kualitas pendidikan di Indonesia. Artinya dari Evaluasi Nasional nanti akan diketahui peta pendidikan secaraa riil di tiap daerah. Dengan demikian Mendikbud akan menentukan langkah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tahun berikutnya.

Tidak ada komentar: