Rabu, 02 Mei 2018

Banyuwangi Smart Cities


Banyuwangi Smart Cities

    Banyuwangi masuk 26 kota cerdas di 10 negara Asia, tulis seorang sahabat di WhatsApp yang disertai dengan gambar sebuah peta Negara-negara ASEAN. Peta berjudul ASEAN SMART CITIES NETWORK jika diamati terdapat kota-kota besar di ASEAN seperti Jakarta, Makasar, Mandalay, Nay Pyi Taw, Yangon, Ha Noi, Luang Prabang, Vientiane, Ho Chi Minh City, Da Nang, Bangkok, Chonburi, Phuket, Phnom Penh, Siem Reap, Battambang, Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Singapura, Bandar Seri Begawan, Manila, bebu City, Davao City, sekaligus Banyuwangi masuk di antara 26 kota ASEAN Smart Cities Network.
    Dilihat dari judul petanya jelas sekali yang di maksud cerdas di sini adalah cerdas dalam penggunaan layanan internet, Secara menyeluruh konsep smart city memang memiliki enam karakteristik, yaitu smart governance, smart economy, smart mobility, smart environment, smart people, dan smart living (yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi. Masing-masing kota pun melakukan fokus berbeda dalam membangun kotanya menjadi kota yang pintar.
     Menurut media online tempo. Tiga kota di Indonesia: Jakarta, Makassar di Sulawesi Selatan dan Banyuwangi di Jawa Timur, diusulkan untuk dimasukkan dalam Jaringan Kota Pintar ASEAN (ASCN). Konsep ASCN dirancang untuk mencapai tujuan bersama pengembangan kota pintar dalam program kerjasama jaringan ASEAN. "Setiap negara memberikan tiga kota dan Indonesia mengusulkan Jakarta, Makassar dan Banyuwangi," Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan selama konferensi pers pada KTT ASEAN ke-32 di Singapura.

   Menteri luar negeri mengatakan bahwa dalam rapat paripurna KTT ASEAN, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal, antara lain, ASEAN adalah organisasi yang berpusat dan berorientasi pada orang sehingga masyarakat harus menjadi fokus dalam pengembangan komunitas ASEAN. "Dan inovasi untuk memperkuat komunitas ASEAN di tengah-tengah masalah perkotaan yang sangat kompleks perlu didorong, sehingga ASCN adalah salah satu jawaban atas tantangan itu," kata menteri luar negeri mengutip pernyataan presiden.
  Menurutnya, penting untuk kepentingan inklusivitas dan inovasi. Indonesia sendiri sedang mengembangkan 100 gerakan kota cerdas dalam upaya untuk mendorong pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan andal. Inti dari kerjasama di bidang smart city adalah mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota yang dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan dan potensi kawasan. Itu untuk hasil yang optimal bagi masyarakat dan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan andal.
    Tidak dapat dipungkiri, salah satu Banyuwangi menjadi buah bibir masyarakat Indonesia salah satunya adalah semakin meleknya masyarakat Banyuwangi dengan internet bahkan bupati Banyuwangi pun dalam setiap acara seringkali menganjurkan nitizen untuk mengunggah setiap kegiatan-kegiatan Banyuwangi baik budaya, pendidikan, kuliner yang tertuang dalam Banyuwangi Festival.

1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.