Sekolah dan Kecap Nomer Satu

Setelah pengumuman kelulusan lewat banyak sekali terjadi kejutan yang aneh-aneh, diantaranya:
- Sekolah yang secara akademis tidak menonjol ternyata memiliki siswa yang memiliki nilai ujian nasional tertinggi.
- Kota yang pendidikannya relatif maju dan serba lengkap sarana belajarnya, ternyata masih kalah dengan sekolah pinggiran, bahkan kota yang menjadi barometer kemajuan pendidikan masih kalah dengan kota yang tidak diunggulkan dalam hal kemajuan pendidikannya.
- Sekolah SBI, RSBI, ataupun SSN ternyata hasil ujiannya kalah jauh dengan sekolah reguler.
Inilah fenomena aneh untuk hasil ujian nasional saat ini, ada apa di dalamnya? Tentunya kata kunci jujur yang tidak terpatri dalam diri dunia pendidikan, kita yakin siswa dengan nilai absolut 100 dalam bidang studi bahasa inggris misalnya belum tentu berbahasa inggris bagus, atau mata pelajaran eksak 100 juga bukan jaminan siswa hafal perkalian atau pembagian desimal. Anehnya sekolah tidak mau tahu dengan sikap kejujuran yang penting siswa mendapatkan nilai ujian baik, meskipun melakukan kecurangan seperti mengangkat nilai ujian sekolah dengan skala perbandingan yang luar biasa, melakukan praktek perjokian dengan banyak cara. Apakah ini dapat dikategorikan menolong siswa? Ataukah sekedar menjebak siswa untuk selalu bergantung pada bantuan orang lain? Sungguh perbuatan seperti ini sangat merusak mental anak didik kita di masa mendatang. Sangat ironis. Sekolah mengunggulkan kemampuannya seperti iklan kecap yang selalu nomor satu.