Senin, 12 September 2016

SIAP NGEBLOG

Siap Optimis Nulis
Di Blog

     Optimis biasa kita menyebutkan kata ini sebagai rasa ungkapan bahwa kita bisa dan yakin dapat mengerjakan segala sesuatunya. Berangkat dari rasa optimis paling tidak kita sudah mendapatkan energi untuk menjadi orang yang dapat menelurkan karya-karya terbaik, optimis penting sekali dengan optimis berarti kita melakukan upaya untuk maju pantang mundur.
     Dunia blog sangat erat hubungannya dengan menulis, menulis bagi sebagaian orang adalah perkara yang susah. Sebetulnya pernyataan seperti itu merupakan pernyataan sesat, jika diperhatikan kita sudah diajarkan oleh guru kita menulis sudah sejak lama berpuluh-puluh tahun yang lalu. Masih ingat tatkala pelajaran Bahasa Indonesia pasti ada pekerjaan untuk mengarang, masih ingat tatkala dalam kerangka karangan tersebut kita melihat sebuah gambar yang tersusun rapi dan dari gambar tersebut kita harus menguraikan dalam bentuk kalimat sehingga membentuk rangkaian karangan.
     Banyak sebab keraguan dalam menulis diantaranya pertama, kita selalu sulit untuk mengawali kalimat depannya. Kedua, kita takut akan kesalahan huruf besar kecil dan tanda baca. Ketiga, kita merasakan malu ditertawakan tatkala tulisan kita jelek. Keempat, kita takut mengungkapkan ide. Kelima, perasaan tidak ada waktu untuk menulis.
     Melatih diri menulis di blog merupakan pilihan tepat. Dibaca atau tidak yang jelas kita melatih dulu kemampuan menulisnya dengan berlatih dan berlatih secara tidak langsung kita akan mengetahui kelemahan dalam menulis. Harapannya dengan berani secara kontinu kita menulis akan menjadi cepat dalam menulis. Kecepatan dalam menulis dipengaruhi oleh kekontinyuan kita melakukan pengiriman atau pemostingan artikel di blog kita sendiri.
     Memosting blog setidaknya harus menghindari masalah, menghindari masalah yang dimaksud adalah jangan sampai kita menuliskan masalah-masalah sensitif yang berakibat pada menyakiti, mencemarkan orang lain. Terkadang dalam dunia maya, orang memposting segala kegiatan melebihi batas sehingga ada rasa tersinggung bagi orang lain. Jika kita mengingat masalah/kasus yang telah lalu tentunya kita berhati-hati karena banyak kasus yang menyeret seseorang ke meja hijau.