Minggu, 26 Agustus 2012

TRADISI SILATURAHIM ANAKKU
 HILANG DI HARI RAYA FITRI

Seperti pada tahun-tahun yang lalu tradisi silaturahim pada tetangga, kolega, teman, sahabat, dan keluarga seperti biasa terjalin dalam istilah halal bihalal, boleh dikatakan tradisi halal bihalal merupakan sebuah tradisi yang sejak lama terwujud mana kala mulai ditradisikan olehKGPAA  Mangkunegara I atau yang lebih biasa disebut Pangeran Sambernyawa. Dalam sejarahnya sanng pangeran merasakan lebih praktis dan hemat waktu jika kegiatan silaturahmi pada hari raya dilaksanakan setelah pelaksanaan Shalat Id yang kelanjutan dan perkembangannya telah menjadi tradisi dan diikuti oleh organisasi-organisasi Islam sampai saat ini.

Hanya saja ada yang berubah pada saat ini, kalau dulu semasa saya masih duduk di sekolah dasar sekitar tahun delapan puluhan masih teringat tradisi halal bihalal ke tetangga hingga ke guru dilakukan bersama-sama dengan teman, ataupun tetangga dengan beramai-ramai dan lebih astiknya adalah dapat "angpao" tentunya. Namun kegiatan seperti ini sudah tidak tampak pada anak-anaku saat ini, meskipun saya melakukan pendekatan untuk bergabung dengan anak tetangga dan melakukan halal bihalal sendiri tanpa didampingi orang tua ternyata masih saja belum berhasil.

Apa mungkin anak-anak kita saat ini memang sudah terenggut waktu bermainnya? Yang saat ini anak kita jika kita perhatikan lebih banyak pada menonton TV, main PS, main Game, atau sibuk les setelah pulang sekolah. Hal ini jauh berbeda dengan saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar kira-kira duapuluh lima tahun yang lalu. Sehingga yang terjadi anak lebih egocentris memandang dirinya sendiri.